15 tahun lalu, saat masih SMP, saya pernah menjadi ketua OSIS.
Dalam prosesnya, saya banyak belajar PD dan tampil karena menyandang gelar ketua.
Ada salah satu momen menyedihkan yang justru menjadi pelecut saya untuk belajar public speaking.
Saat itu, dalam rapat OSIS dan MPK, saya berbicara di sesi tersebut.
Tetapi, entah kenapa saya menjadi kehilangan kata-kata, gemetar dan akhirnya lupa apa yang akan disampaikan.
Saya ga bisa berkata-kata lagi.
Hingga akhirnya, salah satu senior saya menghampiri sambil menoyor kepala dengan mengatakan, "kalo ga bisa ngomong, gimana mau jadi pemimpin".
Jlebbb!!!
Sakit rasanya.
Kepala ditoyor sambil dikatain di depan orang banyak.
Saya ga berdaya membalas.
Saya hanya terdiam dan menundukan kepala.
Saat itu hati saya bergejolak.
Beruntungnya, yang terus saya teriakan dalam hati adalah pembuktian.
Saya berkata dalam hati, "kelak akan saya buktikan bahwa saya bisa terampil berbicara di depan umum!"
Itulah yang ternyata menjadi awal saya serius belajar public speaking.
Saya banyak mencari panggung latihan.
Banyak lomba diikuti. Mulai dari pidato, dongeng, puisi dan lainnya.
Tapi sayangnya ga pernah juara. hihi.
Namun tanpa saya sadari, saya semakin PD tampil di depan banyak orang.
Rasanya biasa aja, ga ada halangan berarti.
Yang dulu sempat dicerca, eh berbalik, malah di puja
Yang dulu sempat dimaki, eh kini bisa di puji
Pada intinya, semua adalah proses belajar.
Bukankah Anda pun punya beragam pengalaman pahit saat tampil?
Sekarang tetep masih hidup kan?
wkwkw.
Artinya ya baik-baik aja hidup kita.
So, show must go on guys.
Yuk terus semangat berlatih, berlatih dan berlatih.
Ditulis oleh:
Fauzi Noerwenda
Trainer @ganeshapublicspeaking
Author of @streetsmartmasterofceremony