Setiap kali Anda berbicara, sejatinya audiens selalu berupaya membayangkan (memvisualisasikan) pesan-pesan tersebut.
Istilah kerennya, ada theater of mind dalam setiap benak audiens.
Proses membayangkan, mencerna materi dengan mendengarkan Anda tentu membutuhkan waktu.
Maka bagi Anda seorang pembicara, hindari menyampaikan pesan dengan bertele-tele dan tidak jelas.
Sampaikan pesan dengan sederhana.
Bagaimana caranya?
Salah duanya Anda bisa bercerita dan menggunakan analogi.
Kedua hal itu sangat membantu audiens dalam melakukan visualisasi.
Contoh:
"Saat musim hujan tiba, suara rintik-rintik hujan terdengar begitu syahdu. Hal itu membuat perut dalam tubuh ini meronta, ah rasanya pengen sekali menikmati mie rebus dengan aromanya yang khas dan kuahnya yang lezat"
Begitu kurang lebih contohnya.
Terbayang?
Oia, agar pesan yang kita sampaikan mudah dibayangkan, pastikan kosa katanya mengandung kalimat yang menyentuh panca indera.
Contoh dalam kalimat saya:
-Terdengar, indera pendengaran.
-Suara rintik-rintik, indera pendengaran.
-Aromanya, indera penciuman.
Predikat kata tersebut menjadi unsur kata yang akhirnya memudahkan audiens dalam membayangkan materi.
Siap melakukannya?
Ditulis oleh:
Fauzi Noerwenda
Trainer @ganeshapublicspeaking
Author of @streetsmartmasterofceremony
Dapatkan informasi jadwal pelatihan public speaking melalui website:
http://ganeshapublicspeaking.com/schedules
Subscribe YouTube Ganesha Public Speaking untuk mendapatkan tips public speaking
https://www.youtube.com/user/GPSSBandung
Konsultasi memilih kelas yang cocok silakan klik :