4 Komposisi Saat Bercerita

"Jika Anda berencana ingin menjadi pembicara, berlatih story telling akan sangat membantu. Kalaupun tidak ingin menjadi pembicara, story telling akan menjadi senjata besar dalam kehidupan sosial Anda".
-Doug Stevenson, Konsultan Presentasi Amerika-

Cerita adalah senjata yang bisa menggerakan emosi audiens.
Untuk memudahkan melakukan story telling, ada 4 komposisi yang bisa Anda latihkan saat akan membuat cerita.

1. Tema
Pilih satu tema yang akan diceritakan. Cerita yang disampaikan harus konsisten dengan tema tersebut

2. Konflik
Adanya konflik bisa membuat emosi audiens bercampur. Semakin banyak konflik, semakin berlipat emosi audiens.

Contohnya:
"Kisah Merry Riana yang harus lanjut studi di Singapura karena saat itu sedang terjadi kerusuhan di Indonesia, sementara kondisi keuangan keluarga Merry juga sedang tidak baik"

3. Simpati
Konflik saja tidak cukup untuk membuat audiens merasakan.
Perlu ada hal yang membuat audiens mampu bersimpati.

Contohnya:
"Saat kuliah di Singapura, Merry Riana tidak mempunyai banyak uang. Hasilnya sampai tengah malam ia harus berjualan dan bahkan ketika kuliah ia membawa bekal dan dimakan sembunyi-sembunyi di toilet".

4. Solusi
Akhir dari sebuah cerita adalah solusi.
Solusi menjawab konflik dan simpati yang sudah dihadirkan.

Contohnya:
Akhirnya perjuangan Merry Riana berbuah manis saat ia mampu menjadikan keterpurukannya untuk berjuang sehingga memunculkan banyak peluang untuk berbisnis hingga dana untuk menyelesaikan studinya. 

Itulah ke-4 komposisi dalam bercerita.
Mudahkan?
Waktunya bagi Anda mencoba.

Oia, saya menggunakan contoh kisah Miss Merry Riana karena saya mengikuti kisahnya.
Mulai dari buku Mimpi Sejuta Dollar, Langkah Sejuta Suluh, hingga A Gift From a Friend.

Sumber:
The Secret Habits To Master Your Art Of Speaking karya Oh Su Hyang
.

Ditulis oleh:⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Fauzi Noerwenda⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Trainer @ganeshapublicspeaking⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Author of @streetsmartmasterofceremony⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣